Monday 23 November 2015

Wisata Religi Makin Diminati

Wisata religi semakin diminati. Berdasarkan penelitian, dalam kurun waktu lima tahun terakhir ada kenaikan hingga 165 persen perjalanan wisata yang didasarkan pada keyakinan atau wisata religi.


"Dari banyak keanekaragaman wisata di Indonesia, ada potensi untuk digali, diperkuat dan dioptimalkan. Wisata religi jadi pembeda dan ciri khas bangsa Indonesia," kata Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara di Ciamis dikutip Antara, Minggu (22/11/2015).

Menurut Ukus, dilaporkan Bisnis, saat ini ada pergeseran tren kepariwisataan, yakni dari "sun, sand and sea" atau matahari, pasir dan laut menjadi "serenity, sustainability and sprituality" atau ketenangan, keberlanjutan dan spirutualitas.

Berdasarkan data Organisasi Turis Dunia (UNWTO ) ada sekitar 330 juta wisatawan global atau 30 persen dari total keseluruhan wisatawan global melakukan kunjungan ke situs-situs religius di dunia. Baik berdasarkan motif spiritual ataupun kognitif.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ingin menarik 18 juta wisatawan untuk berwisata religi di Indonesia dalam lima tahun mendatang. "Kunjungan wisata ziarah diharapkan mencapai 12 juta hingga akhir 2015 dan dalam lima tahun menjadi 18 juta wisatawan," kata Arief Yahya dikutip Antara yang dilansir Tempo, Rabu (18/11/2015).

Arief mengatakan Indonesia berpeluang meningkatkan pendapatan pariwisata lewata wisata ziarah maupun wisata religi. Indonesia memiliki banyak tempat dengan makanan halal yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan negara-negara Islam atau berpenduduk muslim.

Kementerian Pariwisata akan mengucurkan dana Rp1 miliar bagi setiap daerah untuk menunjang peningkatan fasilitas sanitasi di tempat-tempat wisata berbasis religi. "Kami berharap dana tersebut bisa digunakan untuk membangun dan memperbaiki toilet, sarana ibadah dan peningkatan sumber daya manusia," ujar Arief.

Detik melansir, ada enam destinasi wisata religi favorit di Indonesia, yakni Masjid Istiqlal, Jakarta; Gua Maria Lourdes, Kediri; Pura Tanah Lot, Bali; Maha Vihara Maitreya, Medan; Gereja Blenduk, Semarang; Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban.

Adapun Sosiolog dan Dosen Pascasarjana Sekolah Tinggi Islam Nahdlatul Ulama Dr Ngatawi Al-Zastrouw mengatakan Aceh bisa menjadi tujuan wisata sejarah dan religi. "Aceh bisa jadi tujuan wisata religi tidak hanya bagi warga Asia Tenggara tapi juga Timur Tengah," katanya dikutip Tribunnews, Sabtu (21/11/2015).

Tulisan ini dari Beritagar.

No comments:

Post a Comment